Saat menunggu kereta ke serpong, saya jadi ingat obrolan menarik ttg uang jaman dulu dg sopir yg menjemput di Bandung. Kelahiran th 70 spt saya hanya ingat dulu ada uang “seringgit” senilai Rp 2.5. Bagi yg kelahiran 60, mengalami satu ketip yg senilai Rp 0.5. Ada juga “talen”, yg mungkin jadi awal peribahasa “setali tiga uang”. Nominal paling kecil adalah “peser”, shg ada peribahasa “tidak punya sepeser uang pun”, mirip dengan “mon” di Jepang. Sehingga ungkapan “mon nashi” dipakai untuk menyatakan tidak punya uang sama sekali (nashi=tidak ada). Mata uang terkecil yg pernah saya pegang adalah Rp 5 yang diameternya cukup besar. Mungkin anak-anak sekarang tidak terbayang betapa dulu kita punya 5, 10, 25, 50. Sedangkan 100 rupiah berupa uang kertas. Orang kaya dulu disebut jutawan. Kalau sekarang mungkin milyuner..ah…sudah bergeser mungkin menjadi trillioner ? Kelak kalau angka di mata uang dipangkas tiga nol-nya, maka para miliuner akan menjadi jutawan lagi. Sedangkan saya akan meninggalkan level jutawan untuk menjadi ribuan 😀
Statistik Blog
- 1.664.816 hits
Archives
-
Recent posts
- Pengujian Reader KTP elektronik di Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT
- Resume Standar Biometrik
- Biometrik : dari hulu ke hilir
- Standar Nasional Indonesia Data Citra Wajah
- Naik ke IV-C
- Doa Qunut
- Sidik Jari dengan kualitas tidak baik
- Adermatoglyphia : tidak memiliki sidik jari
- Catatan mengenai Pengukuran Akurasi Pengenalan Wajah
- Marilah sholat, marilah bersujud
- Discriminatory Entropy Iris
- Penulisan Gelar Akademik
- Suka duka kuliah di Jepang
- Apa yang bisa dibaca dari wajah, mata, sidik jari, iris dan berbagai data biometrik anda ?
- Bunga Wijaya Kusuma
Top Posts & Halaman
- Prof Sarlito : Test sidik jari untuk mengetahui bakat itu penipuan
- Membeli alat elektronik di Jepang untuk dipakai di Indonesia
- Pengenalan Pola pada data medis
- Penulisan gelar yang bikin repot
- Presentasi dalam bahasa Jepang
- Kesan Saya Mengikuti Pendidikan S1, S2 dan S3 di Jepang
- Perbandingan Budaya Indonesia dan Jepang
- Mengapa sampling dilakukan dalam pengambilan keputusan ?
- Itadakimasu
- Pengujian Reader KTP elektronik di Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT
Recent comments
teriyakiteri pada Prof Sarlito : Test sidik jari… Anto Satriyo Nugroho pada Karyasiswa dan kewajiban … yuzakkihijab pada Karyasiswa dan kewajiban … divajunior pada Catatan dari Riset Lapangan di… relaonedigital pada Huruf apa yang paling sering m… Kategori
Awan Kategori
antobento apki biomedical eng. & bioinformatics catatan kerja coffee morning datamining dunia chip-chup-chop edukasi anak gado-gado Indonesiaku internet japanology keluarga kernel methods kesehatan kuliah linux linux, zaurus, iPod & komputer living in Japan memory neuro nihongo persiapan pulang potret Indonesiaku renungan hidup research scheduler talk & seminars trip report UncategorizedMeta