Ada beberapa sajadah di kamar saya, sehingga kalau sholat tinggal menggelar satu di antaranya. Atau kalau jamaah dengan keluarga, masing-masing bisa memakai satu. Kebanyakan sajadah itu kenang-kenangan, dari pengajian, atau oleh-oleh. Uniknya di antaranya ada yang dari murid saya yang non muslim. Dibawakannya satu lembar sajadah saat pulang ke Indonesia. Saat menerimanya saya terharu dan merasakan indahnya tali silaturahmi walau beda keyakinan. Agama mengajarkan kita untuk beradab dan berakhlaq baik, pada siapa saja, baik muslim maupun non muslim, bukan untuk mencari bibit permusuhan. Agama mengajarkan kita untuk mengingat kebaikan, bukan mencari-cari kesalahan. Sajadah mengingatkan kita, agar umur ini dipakai sebaik-baiknya.
Ada sajadah panjang terbentang
dari kaki buaian
sampai ke tepi kuburan hamba
kuburan hamba bila matiada sajadah panjang terbentang
hamba tunduk dan sujud
di atas sajadah yang panjang ini
diselingi sekedar interupsimencari rezeki mencari ilmu
mengukur jalanan seharian
begitu terdengar suara adzan
kembali tersungkur hambaada sajadah panjang terbentang
hamba tunduk dan rukuk
hamba sujud dan lepas kening hamba
mengingat Dikau sepenuhnya(Taufiq Ismail)