Hari pertama masuk sekolah : SMP

Screen Shot 2016-07-16 at 8.19.59 AM

Sabtu 16 Juli 2016 adalah hari istimewa, karena itu adalah hari pertama Tika masuk SMP. Setelah lulus dari SD, Tika diterima di SMP Muhammadiyah PK. Suasana pendidikan pun berganti. Dari sekolah umum, menjadi sekolah dengan warna keagamaan, khususnya ke-Muhammadiyah-an.

Pagi ini saya sengaja menyempatkan diri, mengantar Tika ke sekolah, hari pertama Tika menjadi anak SMP. Bagi saya, mengantarkan anak ke sekolah hari pertama ini adalah bagian dari doa orang tua, agar si anak dapat menuntut ilmu dengan lancar, baik ilmu umum, maupun ilmu keagamaan dan akhlaq. Pendidikan akhlaq ini sangat penting. Di surau, Guru saya dulu mengajarkan pentingnya “hadap” atau etika (sopan santun). Etika ke teman, ke orang tua, dan terutama kepada gurunya. Sopan santun dalam tutur kata, dalam bergaul. Ajaran ini yang mestinya lebih diutamakan daripada aspek kognitif di sekolah-sekolah kita. Akhlaq yang baik adalah mahkota pergaulan. Dan untuk itu Nabi diturunkan, menyempurnakan akhlaq. Kalau ada orang yang mengaku umat Nabi, tapi perilaku, perkataan, tulisannya serba keji, artinya mengingkari apa yang sudah diajarkan Nabi SAW. Tentunya saya tidak ingin anak saya kelak hanya punya kemampuan intelektual yang baik, tanpa didukung oleh akhlaq, budi pekerti yang baik juga.

Himbauan dari Mendikbud Anies Baswedan agar orang tua mengantarkan anak-anaknya di hari pertama masuk sekolah ( SE No.4/2016) sangat bagus dan perlu diapresiasi. Keberhasilan anak bukan hanya tanggung jawab guru di sekolah, tapi juga tanggung jawab orang tua di rumah. Saat orang tua mengantar anaknya ke sekolah, terjalin komunikasi awal antara orang tua, anak dan guru. Secara simbolis, Guru mulai menjadi pengganti dan wakil orang tua dalam mengasuh, mendidik si anak selama berada di sekolah. Si anak pun merasakan perhatian dari orang tuanya,  dan diharapkan dapat memotivasi anak untuk belajar dengan baik. Ini budaya baru, dan alhamdulillah mendapat dukungan dari menpan RB maupun pejabat daerah (misalnya diberitakan di [1] dan [2] ).

Saat menjemput Tika ke sekolah, seorang bapak di tempat parkir bertanya : “Putrinya to Pak ? Saya kira adik kakak”. Di jalan Tika bilang “Wah, pak. Bapak dibilang awet muda, lho Pak. Masak tadi dikira adik kakak sama aku”.  Saya jawab : “Kemungkinannya ada dua Nduk. Bapak yang kelihatan lebih muda, atau kamu yang kelihatan tua. Kayaknya yang kedua deh” …dan sepanjang jalan, bapak dipukuli dan diomeli oleh Tika.

Screen Shot 2016-07-16 at 8.51.55 PM Screen Shot 2016-07-16 at 8.49.24 PMScreen Shot 2016-07-16 at 8.48.48 PM

Sementara foto ini adalah saat Tika ke ruang kerja bapak waktu masih jadi visiting professor di Chukyo University,  10 atau 11 tahun yll.

Screen Shot 2016-07-16 at 9.00.18 PM

Tentang Anto Satriyo Nugroho

My name is Anto Satriyo Nugroho. I am working as research scientist at Center for Information & Communication Technology, Agency for the Assessment & Application of Technology (PTIK-BPPT : Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi). I obtained my doctoral degree (Dr.Eng) from Nagoya Institute of Technology, Japan in 2003. My office is located in Serpong, Tangerang Selatan City. My research is on pattern recognition and image processing with applied field of interests on biometrics identification & development of computer aided diagnosis for Malaria. Should you want to know further information on my academic works, please visit my professional site at http://asnugroho.net
Pos ini dipublikasikan di Indonesiaku, keluarga. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s