Saya lihat di beberapa posting facebook, teman2 saya mengirimkan/mengupload wajah yang dituakan. Mereka memakai FaceApp [1][2]. Bagi pemakai social media, hal ini menarik dan lucu. Tetapi sebenarnya proses penuaan ini adalah salah satu penelitian di bidang biometrik, face recognition. Penuaan wajah adalah proses alami pada bentuk dan tekstur. Perubahan 3 dimensi dari kulit kita tersebut berlangsung secara teratur, bukan perubahan random. Karena itu proses penuaan (aging) bisa dimodelkan secara matematika dengan akurasi tertentu. Hal ini tentu menarik bagi peneliti face recognition, karena selama ini perubahan wajah yang disebabkan proses penuaan merupakan kendala besar pada face recognition system. Wajah yang sudah direkam pada waktu tertentu akan sulit match pada beberapa tahun mendatang, dengan kata lain meningkatkan false rejection rate (Type II Error dalam statistics). Hal ini jadi motivasi peneliti biometrik untuk mendesain sistem pengenalan wajah yang mampu -pada level tertentu- menghindarkan gangguan karena proses penuaan. Penelitian terkait hal ini antara lain dapat dibaca pada paper [3], yaitu penelitian age-invariant face recognition. Dalam penelitian tersebut pemodelan bentuk dan tekstur dipisahkan, dan diukur akurasinya memakai database FG-NET [4]. Dalam penelitian group Anil K. Jain tersebut, pemisahan model bentuk dan tekstur ternyata menghasilkan akurasi lebih baik dibandingkan penggabungan kedua model.
Referensi
1. https://faceapp.com
2. Viral App FaceApp Now Owns Access To More Than 150 Million People’s Faces And Names
3. Unsang Park, Yiying Tong, and Anil K. Jain, IEEE Trans. Pattern Analysis & Machine Intelligence, Vol.32, No.5, May 2010
4. https://yanweifu.github.io/FG_NET_data/index.html
Statistik Blog
- 1.714.912 hits
Archives
-
Recent posts
- Diskusi dengan Pusat Riset Arkeometri
- Evaluasi 2022
- Bagaimana mengukur kemiripan logo ?
- Belajar sholat
- Laron, Kupu dan Kunang
- Terlalu indah dilupakan
- Catatan mengikuti IAPR Governing Board Member Meeting 2022 (Montreal)
- Catatan terkena stroke ringan
- Permendagri No.72 tahun 2022
- Dik Mbul utak-atik zoom
- Identifikasi dan Verifikasi pada Pengenalan Wajah
- Foto Bapak dan Ibu Guru kami di SMAN 1 Surakarta
- Pentingnya dataset citra medis untuk pengembangan sistem diagnosis berbasis AI
- NIK Lydia Permata Danira
- Evaluasi 2021
Top Posts & Halaman
- Prof Sarlito : Test sidik jari untuk mengetahui bakat itu penipuan
- Karyasiswa dan kewajiban 2n+1
- Membeli alat elektronik di Jepang untuk dipakai di Indonesia
- Presentasi dalam bahasa Jepang
- Mengapa sampling dilakukan dalam pengambilan keputusan ?
- Depok Lama, Depok Baru
- Memahami syarat False Acceptance Rate dam False Rejection Rate sistem Biometrics secara sederhana
- Mencari lokasi sebuah alamat di Jepang
- Pernahkah paper anda di-reject ?
- Kesan Saya Mengikuti Pendidikan S1, S2 dan S3 di Jepang
Recent comments
Kategori
Awan Kategori
antobento apki biomedical eng. & bioinformatics catatan kerja coffee morning datamining dunia chip-chup-chop edukasi anak gado-gado Indonesiaku internet japanology keluarga kernel methods kesehatan kuliah linux linux, zaurus, iPod & komputer living in Japan memory neuro nihongo persiapan pulang potret Indonesiaku renungan hidup research scheduler talk & seminars trip report UncategorizedMeta