Di dekat perempatan fukiage station, di jalan Ayuchi doori (eh, benar nggak ya nama jalannya) dulu ada toko elektronik dan alat rumah tangga Gigas. Tahun 2001 saat berganti ke tahun 2002, ada sale besar-besaran saat kalender berganti, yaitu tepat tengah malam. Sejak sore hari, sudah banyak orang yang antri di depan pintu masuk. Kalau dapat discount memang gila-gilaan harganya. Belajar dari pengalaman tersebut, tahun berikutnya saya siap-siap ikut antri. Kebetulan Ine sedang berlibur ke Indonesia. Sore harinya, sahabat saya, Kang Irwan Meilano yang juga tertarik untuk rame-rame rebutan barang sale menginap di apartemen kami. Kami tinggal di Marutake shataku, tak jauh dari Gigas. Istri Kang Irwan (Hani) sama halnya dengan Ine, sedang berlibur ke Indonesia. Jadi kami, dua bulok, sudah sepakat untuk mengadu peruntungan, hunting barang elektronik murah.
Tepat menjelang tengah malam, di malam yang dingin, saya dan kang Irwan berboncengan sepeda berdua, menuju ke Gigas. Tentunya kami berdua memakai baju hangat, karena sedang musim dingin. Saya yang pegang stir, Kang Irwan duduk di boncengan belakang. Gigas kira-kira 2 km jaraknya dari apartemen. Setelah keringetan mengayuh sepeda, kami pun sampai di Gigas. Tapi ternyata di Gigas tak ada antrean, tak ada orang sama sekali. Rupanya malam itu, menjelang tahun baru, tak ada sale barang elektronik. Dan kami pun pulang berdua, mengayuh sepeda lagi, berboncengan balik ke apartemen dengan kenangan indah, tak terlupakan, kalender pun berganti dari 2001 menjadi 2002. Sejak saat itu kami tak pernah sekalipun mencoba lagi, hunting sale akhir tahun. Khawatir kena peribahasa : keledai tak akan masuk lubang yang sama dua kali
Selamat tahun baru, semoga tahun 2021 banyak berita bahagia bagi kita !