Sekedar sharing tentang perbedaan waktu dan membuat perjanjian dg pihak LN yang berbeda waktu dengan kita. Saya diundang untuk meeting dengan International Association of Pattern Recognition (IAPR). Pertemuan diadakan dua tahun sekali di antara Governing Board Members. Dari Indonesia, dua orang yang mewakili, saya dan Dr. Sunu Wibirama (UGM). Dalam persiapan tersebut, ada hal simpel yang saya perhatikan disiapkan panitia dengan baik. Yaitu waktu melakukan konferensi. Dalam undangan disebutkan, kegiatannya dijadwalkan tanggal 13 dan 14 Januari 2021, pk 3 pm, waktu Amsterdam, Berlin, Stockholm, Vienna (Konferensinya diselenggarakan di Milan, Italy). Apabila kita dapat hadir virtual, kita dapat mengubah waktu menjadi WIB (GMT+7). Ada pilihan di website meeting, sehingga kita bisa mencatat di agenda dengan waktu Indonesia bagian Barat. Hal ini sebenarnya sederhana, tapi kadang jadi masalah ketika tidak diperhatikan. Tahun lalu saya ingat, kalau ada pertanyaan dari Prof. A.K. Jain mengenai waktu seminar Indonesia AI Summit, yang selisih sehari antara waktu di Indonesia (GMT+7) dengan waktu di tempat beliau, di Michigan (GMT-5). Untung Beliau menanyakan/memastikan. Karena kalau tidak ditanyakan, akan meleset dengan perkiraan beliau saat akan menyampaikan paparan.
Statistik Blog
- 1.714.913 hits
Archives
-
Recent posts
- Diskusi dengan Pusat Riset Arkeometri
- Evaluasi 2022
- Bagaimana mengukur kemiripan logo ?
- Belajar sholat
- Laron, Kupu dan Kunang
- Terlalu indah dilupakan
- Catatan mengikuti IAPR Governing Board Member Meeting 2022 (Montreal)
- Catatan terkena stroke ringan
- Permendagri No.72 tahun 2022
- Dik Mbul utak-atik zoom
- Identifikasi dan Verifikasi pada Pengenalan Wajah
- Foto Bapak dan Ibu Guru kami di SMAN 1 Surakarta
- Pentingnya dataset citra medis untuk pengembangan sistem diagnosis berbasis AI
- NIK Lydia Permata Danira
- Evaluasi 2021
Top Posts & Halaman
- Prof Sarlito : Test sidik jari untuk mengetahui bakat itu penipuan
- Karyasiswa dan kewajiban 2n+1
- Membeli alat elektronik di Jepang untuk dipakai di Indonesia
- Presentasi dalam bahasa Jepang
- Mengapa sampling dilakukan dalam pengambilan keputusan ?
- Depok Lama, Depok Baru
- Memahami syarat False Acceptance Rate dam False Rejection Rate sistem Biometrics secara sederhana
- Mencari lokasi sebuah alamat di Jepang
- Pernahkah paper anda di-reject ?
- Kesan Saya Mengikuti Pendidikan S1, S2 dan S3 di Jepang
Recent comments
Kategori
Awan Kategori
antobento apki biomedical eng. & bioinformatics catatan kerja coffee morning datamining dunia chip-chup-chop edukasi anak gado-gado Indonesiaku internet japanology keluarga kernel methods kesehatan kuliah linux linux, zaurus, iPod & komputer living in Japan memory neuro nihongo persiapan pulang potret Indonesiaku renungan hidup research scheduler talk & seminars trip report UncategorizedMeta