Statistik Blog
- 1.660.997 hits
Archives
-
Recent posts
- Tips menggabungkan pdf file memakai pdftk
- Mengikuti Governing Board Meeting IAPR
- Pusat Unggulan Iptek (PUI) Biometrik
- Membuat perjanjian dengan pihak yang berbeda waktu
- Karyasiswa dan kewajiban 2n+1
- Musim dingin di Nagoya, 19 tahun yang lalu
- Engel Coefficient tahun 2020 dan pergerakan pola konsumsi
- Tertangkapnya Lao Rongzhi dengan memanfaatkan pengenalan wajah
- Evaluasi 2020
- Selaput Pelangi (Iris)
- Face Anti-Spoofing
- Kuliah “Introduction to Pattern Recognition”
- Bedah Otopsi
- Kenangan saya : Natal di Jepang
- Hadiah paling berkesan
Top Posts & Halaman
- Prof Sarlito : Test sidik jari untuk mengetahui bakat itu penipuan
- Penulisan gelar yang bikin repot
- Membeli alat elektronik di Jepang untuk dipakai di Indonesia
- Kesan Saya Mengikuti Pendidikan S1, S2 dan S3 di Jepang
- Membedah teknologi e-KTP
- Presentasi dalam bahasa Jepang
- Perbandingan Budaya Indonesia dan Jepang
- Itadakimasu
- Kesan saya 4 tahun jadi dosen di Jepang (1)
- Tips menggabungkan pdf file memakai pdftk
Recent comments
Kategori
Awan Kategori
antobento apki biomedical eng. & bioinformatics catatan kerja coffee morning datamining dunia chip-chup-chop edukasi anak gado-gado Indonesiaku internet japanology keluarga kernel methods kesehatan kuliah linux linux, zaurus, iPod & komputer living in Japan memory neuro nihongo persiapan pulang potret Indonesiaku reading research scheduler talk & seminars trip report UncategorizedMeta
Arsip Kategori: japanology
Anak dididik dengan melihat punggung orang tuanya
Pagi ini saya ceritakan ke mahasiswa saya, bagaimana kerasnya dosen saya dulu membimbing skripsi S1 saya. Setelah beliau menjadi professor di perguruan tinggi lain, tambah ketat lagi dalam membimbing. Mahasiswa bimbingan beliau tidak bisa santai. Saat bimbingan, kalau ketahuan kurang … Baca lebih lanjut
Dipublikasi di japanology, kuliah
Meninggalkan komentar
Kata yang tabu diucapkan di restoran Jepang
Di resto Jepang, Ine minta ke mbak yg melayani “Mbak,…minta cawan kecil dua, ya” (buat membagi2 makanan). Mbak-nya tak lama kemudian datang dan membawa “cawan”. “Wah, bukan ini, mbak. Yg saya maksud, untuk diisi makanan”, kata Ine. Mbak-nya langsung jawab … Baca lebih lanjut
Dipublikasi di Indonesiaku, japanology
Meninggalkan komentar
Kotowaza : Nagai mono ni makarero
Saat mengerjakan terjemahan, kosakata Jepang saya bertambah banyak (that’s why I loved this job !). Salah satu yang saya ketahui hari ini adalah ungkapan “Nagai mono ni makarero” ( 長いものに巻かれろ). Terhadap pihak yang lebih kuat, lebih baik mengikuti kemauannya (目上の者や勢力や権力の強い相手に対しては反抗せず、それに従ったほうが得策だという意。 … Baca lebih lanjut
Dipublikasi di japanology
2 Komentar