- Seorang dosen seharusnya memiliki standar yg jelas, fair & masuk akal dalam memberi nilai pada muridnya. Nilai yg diberikan harus bisa dipertanggungjawabkan kepada Tuhan. Kalau siswa ybs protes, harus dilayani dg baik dan mampu membuktikan bhw nilai yg diberikan itu sudah adil & benar. Kalau salah, ya kita koreksi.
- Nilai 100 bukan angka keramat yg sengaja disembunyikan & tak pernah dikeluarkan. Nilai 0 bukan pula nilai haram yang harus dihindari. Nilai baik atau buruk, kalau kriterianya jelas, sah-sah saja diberikan. Satu kelas lulus dengan nilai A semua bukan hal yg tabu. Satu kelas tidak lulus semua juga tidak selalu berasal dari kesalahan dosen.
- Perlakukan siswa kita seolah2 mereka anak kita sendiri. Janganlah kita lakukan pada mereka hal yang tidak ingin orang lain melakukannya pada anak kita. Misalnya mengingkari janji pertemuan dengan mereka, mengenteng-entengkan janji & komitmen yang sudah kita buat. Menyuruh siswa datang tepat waktu, tetapi dia sendiri tidak datang tepat waktu. Mengajar asal-asalan, mempersulit pemberian nilai tanpa dapat menjelaskan dengan logis kriteria yang ditetapkan, memakai standar yang tidak fair: anak S1 diukur dengan standar S2 atau S3, menuntut capaian tinggi tanpa pernah memberikan kesempatan pada siswa untuk meraihnya.
Selama dosen tidak bisa memberikan contoh yg baik & adil, jangan salahkan kalau siswa kita akan jadi preman di masa depan. Salah kitalah yang merusak masa depan mereka. - Di salah satu buku (McKeachie’s Teaching Tips: Strategies, Research, and Theory for College and University Teachers Wadsworth Publishing, 2005), dilaporkan hasil pengamatan bahwa pemakaian nilai sebagai alat pendidikan tidak akan berhasil dengan cara terlalu mempersulit memberi nilai baik, ataupun terlalu mudah dalam memberi nilai baik. Cara yang efektif adalah memberikan kejelasan & keyakinan pada siswa, bahwa suatu nilai pasti akan dia raih kalau mengeluarkan effort pada kadar tertentu.
- supervisi penelitian: perlu kombinasi yang berimbang antara (a) mendidik siswa agar mandiri & (b) transfer of knowledge. terlalu berperan di (a) akibatnya penelitian jadi kurang terarah & siswa perlu waktu lama mencari wayout, juga ada kesan dosen lepas tanggung jawab. terlalu berperan di (b) berakibat siswa kurang mandiri walau penelitiannya cepat progressnya. Balancing keduanya adalah satu seni. Pendapat saya, untuk under graduate porsi b) lebih banyak. Seiring ke jenjang yg lebih tinggi, porsi b) berkurang dan a) semakin besar. Lulus PhD harus benar-benar mandiri. Seperti apa kelengkungan grafik perubahannya, tiap siswa berbeda-beda. Di situ kejelian pembimbing dituntut, menerapkan “formula” yang sesuai dg karakter masing2 siswa. Dan di situ letak seni-nya.
Statistik Blog
- 1.733.033 hits
Archives
-
Recent posts
- Forensik
- Rumah Lentera pindah ke SDN 22 Belik
- Tika berangkat ke Kagoshima
- Kunjungan ke Rumah Lentera Anak-Anak Penderita HIV/AIDS
- Mengendalikan kadar gula
- Identifikasi Personal memakai Iris
- Catatan Tekanan Darah November 2023
- Evaluasi 2023
- Malaria Diagnosis from Peripheral Blood Smear Microphotograph
- Corat-coret di kampus : Online atau Offline ?
- Webinar ke-2 : Kecerdasan Artifisial untuk mengolah warisan budaya
- Love Scamming
- Pemanfaatan Kecerdasan Artifisial untuk Pengolahan Arsip Foto
- Seminar di Malang mengenai AI (Universitas Brawijaya)
- Webinar ke-1 : Penerapan AI pada Teknologi Forensik
Top Posts & Halaman
- Prof Sarlito : Test sidik jari untuk mengetahui bakat itu penipuan
- Membeli alat elektronik di Jepang untuk dipakai di Indonesia
- Mencari lokasi sebuah alamat di Jepang
- Kesan Saya Mengikuti Pendidikan S1, S2 dan S3 di Jepang
- Tips menulis paper untuk conference
- Pengantar Support Vector Machine
- Karyasiswa dan kewajiban 2n+1
- Lecture Notes (Catatan Kuliah)
- Jawaban terhadap kritik paper ERPN Vol. 12, No. 2, January 2017
- Sayonara : lagu Indonesia ataukah lagu Jepang ?
Recent comments
Muhamad irpan pada Tali, Peser, Ketip, Ringgit da… Amelia pada Prof Sarlito : Test sidik jari… Anto Satriyo Nugroho pada Karyasiswa dan kewajiban … Agus sumarno pada Karyasiswa dan kewajiban … Scholarship 101: Rag… pada Karyasiswa dan kewajiban … Kategori
Awan Kategori
antobento apki biomedical eng. & bioinformatics catatan kerja coffee morning datamining dunia chip-chup-chop edukasi anak gado-gado Indonesiaku internet japanology keluarga kernel methods kesehatan kuliah linux linux, zaurus, iPod & komputer living in Japan memory neuro nihongo persiapan pulang potret Indonesiaku renungan hidup research scheduler talk & seminars trip report UncategorizedMeta
artikel yang sangat menarikā¦.
tampilkan artikel menjadi profitable di http://www.imcrew.com/?r=359671
hmmm sy jadi ikut merenung…thanks
Terima Kasih Banyak ilmunya Pak
Mohon Maaf pak saya ngopy beberapa artikelanya